Tujuh usaha itu adalah unit perlengkapan dan gas, layanan logistik, sekolah teknisi, teknologi informasi, kabin interior, pengecatan pesawat, engine leasing, dan supplier pekerja. Rencana spin off tersebut akan menguntungkan GMF AeroAsia dengan proyeksi pendapatan $700 juta dalam lima tahun kedepan.
Tahun lalu tujuh unit tersebut yang masih merupakan SBU (Strategic Bussiness Unit) hanya bisa menyumbang $20 juta dari total pendapatan GMF AeroAsia yang sebesar $160 juta. Menurut Direktur utama GMF AeroAsia Richard Budihadianto, pihaknya tak bisa menolak peraturan baru itu karena pemerintah selaku pemegang saham menetapkan pelarangan pembentukan cucu usaha
sumber : www.indoflyer.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar