iklan baris

Iklan Baris

iklan baris

10 Januari 2011

Pemerintah Bangun Dua Bandara Internasional Baru

Kementerian Perhubungan sedang mengkaji untuk membangun dua bandara internasional baru di tanah air, yaitu sekitar Jakarta dan Bali. Selain itu, pemerintah juga akan mengoptimalkan bandara yang sudah ada.


Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono dalam seminar Peluang dan Tantangan Ekonomi Indonesia 2011 di Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu 8 Januari . "Yang sekarang paling maju kan studi tentang multiple airport, jadi satu kota ada banyak airport. Contohnya kayak di New York ada 3 bandara. Nah, kita ingin kembangkan itu di Jakarta, sedang dikaji antara yang eksisting di Jakarta," ujarnya.

Menurutnya, selain di Jakarta, pemerintah juga sedang mengkaji pembangunan bandara internasional baru di Pulau Dewata, Bali. Selain mengoptimalkan bandara internasional yang beroperasi saat ini, Ngurah Rai. "Lalu untuk di Bali sepertinya akan ada bandara baru, tapi lokasinya akan dicari di mana. Jadi ada optimalisasi Ngurah Rai, dan bangun bandara," ujarnya.

Untuk pembangunannya, menurut Bambang, pemerintah akan menggandeng pihak swasta melalui kerjasama Public Private Partnership (PPP). Selain untuk pembangunan, kerjasama dengan pihak swasta ini juga akan melibatkan pengelolaan bandara tersebut.

"Otoritas bandara tidak kerjasama, yang laksanakan pemerintah. Tapi kalau pengelolaan bandara dimungkinkan. Apalagi bandara baru. Tapi nanti akan dilihat untuk mana yang memungkinkan dikerjasamakan dengan pihak swasta," ujarnya.

Saat ini, Bandara Internasional Ngurah Rai sementara diperluas dengan konsep eco. Sementara itu, pada 2011 ini, Bandara Internasional Lombok (BIL), yang berlokasi di Tanah Awu, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, juga akan beroperasi sekitar akhir Juli 2011.

Awalnya Tim Penyelesaian Proyek BIL melaporkan kekurangan dana sebesar Rp76 miliar, yang kemudian membengkak menjadi Rp116 miliar setelah dilakukan penghitungan secara cermat yang melibatkan auditor independen. Jenis pekerjaan yang menunggu dana tambahan itu antara lain terminal penumpang pesawat yang akan diperluas dari 12 ribu meter persegi menjadi 21 ribu meter persegi.

Semula PT Angkasa Pura I mengalokasikan anggaran untuk pembangunan terminal senilai Rp137 miliar, namun kekurangan sebesar Rp21 miliar karena terjadi perubahan struktur material yang digunakan.

sumber www.infopenerbangan.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar